Tuesday 5 November 2013

Pengantar


Karang Taruna “KARYA MUDA”

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang. Demikian pula dengan organisasi karang taruna “KARYA MUDA”
Karang Taruna “KARYA MUDA” beranggotakan pemuda dan pemudi berusia mulai dari 25 - 45 tahun dan batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 30 - 40 tahun.
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.
Tugas dan Kegiatan Karang Taruna :
ü  Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS)
Tugas utama yang mendasari lahirnya Karang Taruna adalah kepedulian mereka pada lingkungan masyarakat yang terkait dengan upaya memajukan usaha-usaha kesejahteraan. Karang Taruna menyadari secara partisipatif mereka dapat melakukan upaya penanganan permasalahan sosial yang ada sesuai dengan potensi dan kapasitas yang dimiliki. Kepedulian Karang Taruna terhadap masalah sosial urnumnya terbangun dari nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakatnya. Bentuk kegiatan maupun jenis permasalahan yang ditangani pun beragam, sesuai keadaan dan permasalahan yang menonjol di lingkungan masyarakat sekitar.
Seiring dengan makin dewasanya organisasi Karang Taruna, bentuk-bentuk kegiatan maupun pendekatan yang dilaksanakan dalam proses penanganan berbagai masalah sosial yang menjadi perhatian Karang Taruna pun semakin kreatif. Mulai dari penanganan secara sederhana hingga penanganan yang terencana dan terorganisir dengan baik. Bantuan teknis dari instansi sosial terkait sangat membantu, dan pengalaman pengurus sebelumnya dalam mengelola kegiatan serupa sering dijadikan acuan oleh pengurus berikutnya, baik dalam merencanakan kegiatan maupun bentuk pelaporan kegiatannya. Secara umum bentuk-bentuk dan pendekatan kegiatan yang mereka laksanakan di bidang UKS adalah sebagai berikut :
1. Pemberian bantuan langsung dalam bentuk natura atau kebutuhan pokok kepada masyarakat penyandang masalah.
2. Pelayanan, memberikan bantuan tenaga, menyalurkan, mendaftarkan, memberikan informasi, dsb.
3. Pendampingan, memberikan bimbingan teknis dan pendampingan dalam program-program tertentu bekerjasama dengan pemerintah maupun LSM.
4. Penyuluhan, bimbingan sosial, memberikan motivasi, konsultasi, melakukan mediasi, serta pembinaan mental generasi muda.
5. Advokasi, mendorong partisipasi masyarakat untuk bersama-sama dalam suatu program bersama yang ditujukan bagi penyelesaian masalah bersama serta melakukan perbaikan lingkungan desa secara gotong royong.
ü  Usaha Ekonomi Produktif (UEP)
Karang Taruna tidak melupakan tanggung jawabnya bahwa kelak mereka harus produktif secara ekonomi untuk mendukung kehidupannya. Kegiatan ekonomi produktif yang dilaksanakan oleh Karang Taruna umumnya bertujuan untuk membuka peluang kerja bagi anggotanya sehingga kegiatan tersebut menjadi cikal bakal terbukanya kesempatan bekerja yang lebih luas. Salah satu bentuk Usaha Ekonomi Produktif yang sering dijalankan adalah program KUBE (Kelompok Usaha Bersama). Program ini dijalankan secara berkelompok dengan beranggotakan 10 sampai 20 orang per kelompok. Tujuan umum dari penyelenggaraan UEP atau KUBE adalah:
1. Meningkatkan kualitas hidup PMKS.
2. Meningkatkan peran dalam proses industrialisasi, percepatan pengalihan teknologi, dan peningkatan kualitas SDM yang disertai penguatan kelembagaan.
3. Meningkatkan peran masyarakat sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing, serta peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
4. Meningkatkan keberdayaan dan kualitas masyarakat pedesaan, sebagai salah satu modal sosial berupa jaringan kerjasama untuk memperkuat posisi tawar.
5. Peningkatan dukungan bagi pembentukan dan pengembangan Kluster Industri berbasis teknologi serta peningkatan dukungan bagi penerapan Teknologi Tepat Guna.
6. Program pengembangan komoditi unggulan daerah.
Usaha ekonomi produktif (UEP) ini biasanya disesuaikan dengan potensi lingkungan dan keterampilan yang dimiliki oleh pengurus atau anggotanya. Wilayah dengan potensi pertanian seperti Jawa dan Sumatera menunjukkan adanya korelasi dengan kegiatan ekonomi produktif yang ditekuni oleh Karang Taruna melalui budidaya tanaman pangan atau palawija.
Wilayah perkotaan menunjukkan kecenderungan usaha Karang Taruna di bidang jasa, dan daerah dengan hasil alam spesifik seperti rotan di Kalimantan mendorong Karang Taruna menekuni usaha kerajinan rotan. Meskipun antar daerah tetap memiliki keragaman jenis usaha, secara umum bidang-bidang kegiatan UEP yang dijalankan oleh Karang Taruna dapat antara lain:
1. Kerajinan, Konveksi, Olahan Pangan, Alat Perabotan, dll.
2. Hasil Bumi, produk olahan, barang-barang konsumen, dll.
3. Perbengkelan, salon, pembayaran kolektif, desain, percetakan/sablon, dll.
4. Kelompok usaha, koperasi, arisan, iuran remaja, dll.
5. Peternakan unggas, ikan, hewan peliharaan, dll.
6. Tanaman pangan, palawija, tanaman hias, pembibitan, dll.


Kegiatan-kegiatan
UEP umumnya didanai dari berbagai sumber pendanaan. Sumber atau pola pendanaan yang umum dilakukan antara lain :
1. Bantuan dari pemerintah atau dinas terkait melalui paket bantuan stimulan, baik yang disertai dengan pelatihan teknis maupun tidak.
2. Swadana anggota dan pengurus, dalam bentuk iuran maupun pinjaman.
3. Penyisihan dari hasil usaha sebelumnya atau dana yang disisihkan dari sumber-sumber lain.
4. Pinjaman perorangan, dari warga masyarakat, pengusaha atau sumber lain.
5. Modal usaha yang diberikan oleh mitra, baik perorangan maupun perusahaan.
Agar Program UEP/KUBE dapat berjalan secara efektif, tepat sasaran dan berkesinambungan, maka perlu diperhatikan 3 strategi utama yang harus dijalankan dalam mengelola program UEP dan KUBE, ke tiga strategi tersebut adalah:

A. PEMBERDAYAAN
1. Peningkatan penyediaan infrastruktur dan jaringan pendukung;
2. Peningkatan dukungan melalui pendekatan pembinaan Sentra-sentra produksi/Klaster disertai dukungan penyediaan Infrastruktur yang memadai;
3. Memprioritaskan Usaha Mikro/Sektor Informal dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi pedesaan, terutama di daerah tertinggal dan kantong-kantong kemiskinan;
4. Memfasilitasi pelatihan Budaya Usaha dan Kewirausahaan serta bimbingan teknis manajemen usaha.
B. PEMBINAAN
1. Mendorong terciptanya diversifikasi usaha yang kompetitif.
2. Peningkatan kemampuan manajemen.
3. Peningkatan dan perluasan jaringan pemasaran dan hubungan sinergitas antara Industri Kecil dengan Industri besar.

C. PENGEMBANGAN

1. Peningkatan SDM dan Kelembagaan melalui Pendidikan Latihan Ketrampilan Usaha dan Manajemen Usaha;
2. Penciptaan jaringan kerjasama dan kemitraan usaha yang didukung oleh Organisasi Masyarakat setempat, Swasta dan Perguruan Tinggi;
3. Memperluas akses kepada sumber permodalan khususnya Perbankan dan Lembaga Permodalan Masyarakat lainnya.
Kegiatan Olah Raga, Rekreasi serta Kesenian
Karang Taruna menyadari betul bahwa badan yang sehat akan mendorong terciptanya jiwa yang sehat, karenanya kegiatan di bidang olahraga dan kesenian umumnya mendapatkan perhatian yang cukup besar baik dari pengurus maupun anggota. Melalui kegiatan olahraga dan kesenianlah para anggota baik yang aktif maupun pasif memiliki kesempatan untuk berinteraksi.
Kegiatan kepanitiaan olahraga, perlombaan, pentas seni dan lain sebagainya membuka kesempatan berpartisipasi secara luas, keakraban, kepemimpinan dan kerjasama umumnya terbangun dalam proses seperti ini. Tidak sedikit Karang Taruna yang menekuni bidang olahraga dan seni secara serius tidak sekadar sebagai media rekreatif, namun sebagai ajang pengembangan minat dan bakat, bahkan banyak pula yang mencapai prestasi, baik secara perorangan maupun kelompok. Bentuk-bentuk kegiatan yang sering dilakukan dalam bidang ini antara lain :
1. Pengelolaan perlombaan atau kompetisi baik olahraga maupun kesenian, dimulai pada tingkatan kelurahan sampai provinsi, Bisa juga sekedar pertandingan persahabatan olahraga.
2. Penampilan bakat dibidang kesenian melalui pentas, pagelaran, wisata.

Letak Geografis

Pengantar



Angkatan Remaja Masjid Al-Iman (ARISMA)
Dusun Minggiran

Pembinaan remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satunya melalui Remaja Masjid. Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja muslim yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Angkatan Remaja Masjid (ARISMA) merupakan salah satu alternatif pembinaan remaja yang terbaik. Melalui organisasi ini, diharapkan agar remaja tersebut dapat belajar berorganisasi dan menjadi anak yang shaleh; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan berakhlak mulia. Anak yang shaleh adalah dambaan setiap orang tua muslim yang taat. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh yang mendoakannya. (HR. Muslim).
mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat mengembangkan kreatitivitas belajar dalam berorganisasi serta di harapkan dapat mengembangkannya. Arisma membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan beramal shaleh dalam rangka mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk mencapai keridlaan-Nya. Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka program kegiatan dan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan suatu masjid, yang selanjunya ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas. Arisma yang telah mapan biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka menyusun Program Kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang berorientasi pada: keislaman, kemasjidan, keremajaan, keterampilan dan Keilmuan.
Mereka juga melakukan pembidangan kerja berdasarkan kebutuhan organisasi, agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Beberapa bidang kerja dibentuk untuk mewadahi fungsi-fungsi organisasi yang disesuaikan dengan Program Kerja dan aktivitas yang akan diselenggarakan.
Arisma didirikan sekitar tahu 90 an dengan pertemuan pertamanya bertempat di rumah Sdr. Syaifudin Zukhri. Dengan jumlah anggota sekitar 25 remaja laki-laki maupun perempuan. Sampai saat ini Arisma tetap bertahan dan semakin maju dalam segala kegiatan dan aktifitasnya.
Pembagian tugas dan wewenang dalam remaja masjid kesemuanya menggunakan konsep Islam dengan menerapkan asas musyawarah, mufakat, dan amal jama'i (gotong royong) dalam segenap aktivitasnya.
Anggota dari Angkatan Remaja Masjid (ARISMA) adalah remaja laki-laki maupun perempuan dengan usia sekitar 13 - 22 tahun yang pada usia tersebut masih mempunyai tanggung jawab sekolah.
Struktur orgnaisasi Arisma selalu ada perubahan dengan tempo /waktu yang telah ditentukan. Setiap 2 tahun  sekali terjadi bergantian pengurus dan ditetapkan dengan musyawarah mufakat adalah:
  1. Ketua I                 :
  2. Ketua II                :
  3. Sekretris I           :
  4. Sekretris II         :
  5. Bendahara I       :
  6. Bendahara II     :
  7. Humas                 :
Ariasma memerlukan perjuangan yang sungguh-sungguh dengan memanfaatkan segenap sumber daya dan kemampuan. perjuangan dibutuhkan kesabaran tanpa batas dengan bentuk berbeda
Perjuangan yang dilakukan Arisma dalam kerangka da’wah islamiyah, yaitu perjuangan untuk menyeru umat manusia kepada kebenaran yang datangnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. Pertarungan yang haq dan yang bathil. Dimana kebenaran akan mampu mengalahkan kebathilan. Oleh karena itu, dalam perjuangan melawan kebathilan perlu persiapan yang sungguh-sungguh dan tertata dengan rapi.
Untuk itu diperlukan organisasi dan management yang tangguh serta didukung sumber daya manusia  yang mencukupi dan berkualitas. Kaderisasi anggota sangat diperlukaan Arisma dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas anggotanya. Hal ini dilakukan untuk menjamin kelangsungan aktivitas dan misi organisasi dalam menda’wahkan Islam. Bertambahnya anggota akan menambah semangat dan tenaga baru, sedang tersedianya kader-kader yang berkualitas akan mendukung suksesnya estafet kepemimpinan organisasi.
Peningkatan kualitas yang dilakukan adalah untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal shaleh. Hal itu dilakukan dengan melakukan proses yang diharapkan memperoleh kader yang memiliki profil : remaja muslim yang beriman, berilmu dan berakhlaq mulia yang mampu beramal shalih secara profesional serta memiliki fikrah Islam yang komprehensif.

Friday 1 November 2013

Tidak bisa masuk dashboard pada blog/blog error

Seringkali banyak bloger pemula seperti saya pernah mengalami kesulitan dan tidak bisa masuk blog sendiri untuk mengedit di karenakan error pada setelan cookie (cookie bermasalah). Kebetulan saya juga sudah mengalami hal tersebut dan setelah membolak balik halaman google berulang akhirnya saya dapat mengakses lagi akun tersebut.
Salah satu caranya adalah mengembalikan setelah google chrome seperti berikut :
  1. Tutup Google Chrome
  2. Run 
  3. Ketik " %LOCALAPPDATA%\Google\Chrome\User Data" tanpa titik dua
  4. Pilih Default dan ganti nama/Rename

  1. Buka Google Chrome
  2. Setingan sudah kembali semula
  3. Coba Buka Blog anda masuk dashbord
Seharusnya dengan cara tadi anda sudah bisa masuk kalau memang cookie/setingan Chrome yang berubah.
Semoga bermanfaat

Wednesday 23 October 2013

Persiapan Takbir Keliling 1434 H

"ARISMA"

PEMUNGUTAN IURAN KAMPUNG MINGGIRAN (Jimpitan)

Tuesday 22 October 2013

Beranda



 

Geliat Angkatan Remaja Masjid "ARISMA" dan Karang Taruna "KARYA MUDA" Minggiran

 Persiapan Mengikuti Takbir Keliling Piyungan 2013

 

Read More

Pelaksanaan Penyembelihan Hewan Qurban tahun 1434 H di Dusun Minggiran

 

Read More

Puncak Pelaksanaan Lomba Takbir Keliling 1434 H di Piyungan

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba posting puncak acara kegiatan takbir keliling Iedul Adha 1434 H di Piyungan yang telah kami ikuti pada hari Rabu, 17 Oktober 2013, yang merupakan salah satu Program yang di canangkan dan di pelopori oleh Angkatan Remaja Masjid Al-Iman (“ARISMA”) dengan didukung oleh Karang Taruna “KARYA MUDA” , Ibu PKK, Takmir Masjid Al-Iman dan seluruh Warga Dusun.
Anggaran dari puncak acara ini kami peroleh dari :
1       1.  Sisa anggaran takbiran tahun lalu
2       2.  Organisasi antara lain :
a.       Kas Angkatan Remaja Masjid Al-Iman (“ARISMA”)
Read More

Contoh Pengantar Proposal Pengadaan Tenda Kampung

Read More

CONTOH PROPOSAL PENGAJUAN TENDA KAMPUNG


Mungkin bagi sebagian orang masing belum mengetahui bagaimana membuat suatu proposal permohonan yang akan diajukan ke berbagai instansi...
Nah di bawah ini saya akan coba posting contoh suatu proposal pengajuan...
Mudah-mudahan dapat sedikit membantu

Langka-langkahnya antara lain sebagai berikut :

PEMUNGUTAN IURAN KAMPUNG MINGGIRAN


Diantara banyaknya kegiatan karang taruna "KARYA MUDA" di Dusun kami salah satu kegiatan Karang Karuna


Baca lainnya :
  1. INSTAL CorelDRAW X6
  2. MEMPERCEPAT KOMPUTER PC DAN LAPTOP
  3. RANGKAIAN POWER SUPLY SEDERHANA
  4. P E R N Y A T A A N
  5. MENGURUS AKTA KELAHIRAN
  6.  MENGURUS E-KTP TANPA SURAT PINDAH
  7. MEMPERCEPAT INTERNET 
  8. MENGURUS KEHILANGAN SURAT NIKAH ATAU AKTA NIKAH 
  9.  CONTOH PROPOSAL LAHAN GARAPAN
  10. CONTOH AD/ART CONTOH AD/ART KELOMPOK